Rabu, 22 Februari 2012

PROFESIONALISME GURU PERLU DIBINA SECARA BERKESINAMBUNGAN MELALUI MENULIS

Sebagai pendidik perlu mengembangkan keahliannya melaui berbagai cara. Salah satunya adalah menulis karya ilmiah, fiksi dan karya ilmiah popular atau biasa disebut artikel. Kebanyakan guru yang bertugas di daerah terpencil tidak banyak mengakses media untuk mengembangkan kemampuan mereka melalui tulis menulis. Berbeda dengan para guru yang bertugas di wilayah perkotaan. Yang bertugas di perkotaan mengakses berbagai media yang bisa diguanakn sebagai tempat untuk mengembangkan keahlian yang dimilikinya. Saat ini berbagai media yang memberikan kesempatan kepada siapa pun bisa menuangkan idenya secaratertulis. Internet adalah salah satu fasilitas yang bisa digunakan untuk menuangkan ide-ide atau membagikan informasi kepda orang lain tanpa batas waktu. Kapan saja bisa diakses. Mengapa guru harus menulis? Pertanyaan ini mengantar kita untuk mencoba menggali lebih mendalam bagaimana seorang pendidik mengembangkan secara berkesinambungan keahlian yang dimilikinya serta mempersiapkan pengetahuan sehingga kapan saja peserta didik membutuhkannya, Dia (guru) mampu memberikan solusi terbaik. Dengan menulis, maka guru dapat memperbaharui pengetahuan dan memperbanyak informasi tentang pengambangkan kemampuan akademik yang berimplikasi kepada peserta didiknya. Menurut hemat saya bahwa guru yang pandai dan mampu memasuki wilayah murid( mamapu memhami karakter setiap siswa) secara spotan guru tersebut menjadi panutan bagi peserta didiknya.

Apakah Murid yang berkualitas perlu guru yang berkualitas? Membentuk Kualitas dan keperibadian murid tidak terlepas dari peran seorang guru. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila seorang guru yang pandai bukan dalam hal akademik saja tetapi mampu menguasai dalam hal tertentu mampu memberikan kontribusi lebih kepada peserta didiknya. Pada akhir-akhir ini, banyak orang menuntut melengkapi fasilitas pendidikan berupa alat Bantu modern guan meningkatkan kemampuan muridnya. Upaya seperti ini tidak salah. Hal yang perlu kita sadari juga bahwa terdapat fasilitas belajar yang serba canggih tetapi kualitas pendidik tidak mendukung tidak akan bermanfaat. Dalam kondisi seperti ini kita tidak bisa mengklaim bahwa fasilitas yang memadai bukan membantu mengembangkan kualitas para peserta didik. Semuannya saling ketergantungan dan saling mengisi dan melengkapi. Hal yang diharpakan dari semua pihak, baik orang tua, guru, mapun lembaga pengambil kebijakan adalah terpenuhi kedua fasilitas yang baik dan tenga pendidik pun harus berkualitas baik. Kedua ini dikembangkan secara seimbang , maka bahu membahu meningkatkan kulitas murid baik.

Demi meningkatkan kulitas para guru, lembaga terkait terutama Dinas Pendidikan perlu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu mengakomodir para guru untuk mengembangkan kemampuan mereka. Misalnya lomba karya ilmiah atau karya tulis sejenisnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya. Terutama guru Bahasa Indononesia. Di Papu misalnya kualitas maupun secara kuantitas guru masig kurang. Oleh karena itu, pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan tenga pengajar harus diperjuangkan secara seimbang. Dinas pendidikan bisa berkolaborasi dengan pimpinan sekolah-sekolah bersangkutan untuk menciptakan kegiatan-kegiatan ilmiah yang memotivasi para guru untuk mengasa kemampuan mereka. Bila secara kuantitas menjamin tetapi kuliatas yang diharapkan tidak terpenuhi, maka akan kembali dipermasalahkan. Sehingga pada proses prekrutan perlu diperhatikan. Dalam prekrutan diutamakan latarbelkang pendidikannya harus program studi keguruan atau mempunyai sertifikasi (menempuh pendidikan akta 4)