Minggu, 03 Juli 2011

MEMBANGUN PEREKONOMIAN PAPUA BERBASIS LOKAL.




Perkembangan perekonomian Indonesia secara umum dan membandingkan dengan sistem ekonomi yang diletakan oleh para pendiri Negara Republik Indonesia bahwa ternyata  keduanya menampakan gejala-gejala yang berbeda. sistem ekonomi Indonesia adalah sebagaimana yang dirumuskan dan sekaligus diletakan oleh Mohamad Hatta dengan menyatakan bahwa “Perekonomian  disusun sebagai usaha bersama berdasar atas kekeluargaan”, dengan menganggap koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Rumusan tersebut memang merupakan suatu sistem  ekonomi yang paling tepat sesuai dengan iklim ekonomi Indonesia. Hal ini didukung oleh potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebagian besar penduduk Indonesia bertani dan nelayan. Untuk mengembangkan potensi tersebut, kehadiran koperasi ditengah masyrakat merupakan sarana yang tepat dan memadai untuk mengembangkan  ekonomi yang berbasis lokal.
Pemberlakuan sistem ekonomi  indonesia yang dirumuskan  oleh muhamad hatta merupakan sistem yang dapat diakui karena sesuai dengan iklim negaranya. Indonesia ingin membangun sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita tolong-menolong. Sistem ekonomi ini berakar dari pada nilai universal yang dianut oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu. Dasar perekonomian yang sesuai dengan cita-cita tersebut lebih tepat jika dibuat dalam bentuk suatu badan usaha  seperti koperasi. berdasarksan rumusan ekonomi Muhamad Hatta ini,  disetiap daerah di Indonesia  perlu diberi kesempatan untuk  mengembangkan perekonomian yang berbasis lokal. Karena secara  ideologisnya setiap daerah ingin membangun sistem ekonomi  yang sesuai dengan cita-cita ideologinya.

 PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN  MASYRAKAT PAPUA

Kondisi awal perekonomian
Secara umum  kegitan ekonomi  bagi masyrakat papua  berbeda –beda. Hal ini disebabkan karena letak  keadaan  geografis  ya itu  sebagian masyrakat  bermukim di daerah  pesisir dan lainnya berdomisili di  daerah pegunugan.  Oleh karena  itu  cara pemenuhan  kebutuhan ekonomi   berbeda  khusunya  kebutuhan prima (utama). Pola   dilakukan oleh Masyrakat  yang berada didaerah  pesisir  untuk  memenuhi kebutuhan adalah  meramu, berburu  dan  bermata pencahrian  sebagai nelayan. Sementara  pola yang  dipakai oleh masyrakat  bagaian pedalaman adalah bercocok tanam, berburu, berkebun.  Kemudian  diantara  kedua masyrakat  tersebut  terjadi perdagangan.  Dalam perdagangan tersebut system  yang  digunakan adalah  barter,  yaitu  terjadi pertukaran antara barang yang satu dengan barang  lain anatara sekelompok, bukan  sekelompok, bahkan  berbeda daerah.  Namun  karena dari waktu ke waktu  perkembangan zaman dan teknologi yang digunakan semakin berkembang . akibatnya  system tersebut  tidak berlaku. Dan saat ini  uang sebagai  alat transaksi yang  disepakati dan diterima umum oleh masyrakat global.  Berkaitan dengan itu, perkembangan ekonomi local papua  saat ini berjalan  tidak sesuai  dengan  harapan masyrakat. Sebagian   masyrakat  barangkali  belum memahami  secara tepat  system ekonomi  yang berlaku  saat ini. Akibatnya  tingkat  kesejatraan pemenuhan kebutuhan  ekonomi keluarga  sanagat  rendah.
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa  yang  menjadi  titik perhatian bagi  generasi  penerus papua: Bagaiamana caranya  agar masyrakat   dapat memahami  pemberlakuan system ekonomi  yang  berlangsung. Dana cara pengolahan  efektif  sumber daya  yang ada  untuk  memenuhi kebutuhan  sendiri tanpa  mengharapkan bantuan  orang lain. Cara yang  tepat untuk  mencapai  harapan-harapan tersebut adalah  setiap individu (generasi mudah)  memiliki pengetahuan   dan  kahlian  yang lebih, dan  memahami   realitas atau kondisi riil yang   sedang berlangsung  di papua.

  Perkembangan perekonomian masyrakat  lokal

Perkembangan perekonomian lokal Papua secara umum pada saat ini tidak berkembang sesuai dengan cita-cita atau harapan masyrakat. Pernyataan tersebut didukung oleh realita yang terjadi saat ini. Pada saat ini roda perekonomian terpenting  dapat dikuasai oleh non Papua atau pendukduk bukan pribumi. Pusat-pusat perbelanjaan  sampai  di pasar-pasar tempat yang layak dapat dikuasai oleh mereka. Orang papua hanya menduduki salah satu posisi kegiatan ekonomi yang  paling utama dari  tiga (3) kegiatan utama yaitu  mengambil posisi sebagai pemakai atau menjadi konsumen. Ketika menghadapi, mendengar, dan merasakan  kondisi seperti ini memunculkan beberapa pertanyaan reflektif  yang kiranya dapat dijawab oleh para pemuda, pelajar dan mahasiswa bahkan masyarakat Papua pada umumnya. Kapan orang papua menjadi produsen, kapan orang Papua menjadi distributor, kapan orang Papua diajarkan menjadi pekerja yang profesional, kapan orang Papua bebas financial, kapan orang Papua diajarkan menjadi seorang pengusaha atau investor yang handal. Sebagian pertanyaan refletif tersebut telah di bahas oleh  Socrates Sofyan Yoman dalam bukunya yang berjudul “PEMUSNAHAN ETNIS MELANESIA: 2007”.
Letak persoalan sekarang adalah siapa yang membangun dan mensejahterakan ekonomi  orang Papua? Untuk keluar dari segala ketidakberdayaan kemampuan finansial tersebut adalah sebuah tugas dan tanggungjawab  yang paling utama berada pada pundak setiap insan dan pribadi masyarakat Papua tanpa terkecuali terlebih para generasi mudah saat ini. Orang lain datang dengan  berbagai motivasi dan beranekaragam alasan yang pada akhirnya  memanfaatkan  kesempatan yang ada dan dapat menguasai sektor-sektor yang sangat vital terutama dalam  tatanan ekonomi. keadaan  seperti ini  bisa menciptakan sebuah sistem yang dapat dirancang untuk mematikan  karakter perekonomi rakyat. Misalnya melalui lembaga-lembaga tertentu orang dapat berpikir  mengambil banyak keuntungan dari potensi yang ada tanpa  mempersiapkan sumber daya manusia lokal secara profesional. Kemudian orang bisa berpikir melangkah lebih jauh dari sekedar mengambil keuntungan, dapat menghancaurkan  sistem ekonomi rakyat lokal  dengan menciptakan iklim  atau sistem ketergantungan agar rakyat lokal tidak bisa berpikir lebih jauh tentang bagaimana cara berekonomi yang baik untuk memproduksi  suatu komoditas  tanpa berpikiran yang berorientasi  ditolong. Jadi diperlukan  suatu sistem pendukung  sehingga dapat mempersiapkan rakyat lokal agar mampu menciptakan suatu keadaan ekonomi yang kondusif.
Menjawab ketertinggalan dalam bidang ekonomi  yang dihadapi oleh masyarakat Papua, perlu membuat terobosan-terobosan relevan oleh pihak terkait dalam bidang ekonomi, sehingga masyarakat Papua boleh keluar dari keterbelakangan ekonominya. Hal yang paling utama yang dilakukan siapa pun  adalah memahami kondisi masyarakat dan mengerti sistem dan pola ekonomi yang telah dianut oleh masyarakat sejak dahulu. Selanjutnya adalah  semua penyelenggara kegiatan ekonomi harus sesuaikan dengan kemampuan dan potensi  yang dimiliki oleh setiap daerah. Sesuai dengan ideologisnya, sistem ekonomi  yang tepat dianut  masyarakat Papua adalah mungkin bisa katakan ekonomi sosial kemasyarakatan atau bisa katakan sistem ekonomi konsumsi bersama. Nilai sosial ini bahkan  menjadikan kekuatan bagi masyarakat Papua. Demikian karena nilai sosial tersebut telah dipraktekan secara turun-temurun dari nenek moyang setiap suku yang ada di Papua. Pernyataan tersebut  terjawab  bahwa “sistem ekonomi yang sesuai bagi orang Papua adalah sebuah nilai ekonomi yang datang dari  praktek ekonomi  kesukuan yang dilaksanakan secara turun temurun dari 250 suku bangsa di tanah Papua. Ekonomi kesukuan ini sangat mungkin  membuat orang Papua berkembang  dengan sistem yang baru tapi pola lama  yang dimiliki orang Papua”. (Socrates, 2007:292).
Sistem ekonomi  yang diterapkan di Papua saat ini tidak dapat menguntungkan bagi masyarakat lokal, tidak berhasil membangun  ekonomi rakyat. Hal ini dapat kita amati melalui setiap peristiwa hidup yang dihadapi rakyat Papua yang semakin hari tertindas secara  finansial.  Setiap orang mengakui bahwa  pulau Papua kaya akan sumber daya  alam. Ketika  mendengar ungkapan tersebut hati kecil setiap orang pasti mengatakan bahwa  orang Papua adalah  orang kaya. Kita sebagai orang Papua  boleh mengakui  dan membanggakan diri  atas kekayaan yang kita miliki tersebut. Tetapi yang terpenting dan harus dipegang  adalah  menjaga sikap dan  memegang prinsip untuk tidak terjerumus  dan  membawa kita  pada situasi dan  sikap  kesombongan, pemborosan, malas, memanjakan diri dan mengharapkan bantuan dari orang lain. Kalau setiap masyarakat Papua selalu mengharapkan demikian, kondisi ini akan tatap begitu-begitu saja. Tidak akan mengalami perubahan yang signifikan dalam bidang ekonomi.
Untuk menjawab semua keterbelakangan ekonomi seperti yang telah dijelaskan diatas secara manusiawi tidak mudah untuk melakukan perubahan dalam kurun waktu yang relative singakt. Tetapi  untuk  letak persoalan sekarang adalah  sudahkah lembaga swasta maupun pemerintah  menyediakan  tempat-tempat  yang strategi untuk  membina masyarakat  agar mampu membiayai dan  menghidupi kebutuhan ekonominya. Tempat-tempat seperti ini telah ada tapi tidak disediakan dalam jumlah yang banyak, sehingga dari tahun-ketahun  tidak terdapat perubahan yang mengarah ke tingkat yang lebih baik. Selanjutnya tugas besar yang harus dilakukan  bagi masyarakat Papua  saat ini adalah mengupayakan dan  memperbaiki taraf hidup ekonomi rakyat dengan maksud agar beberapa  tahun kedepan mereka mampu mempersiapkan diri menghadapi tantangan global, mapan secara finansial dan dapat bersaing dengan orang lain. Hal ini sangat dibutuhkan karena melihat kondisi masyarakat Papua pada umumnya saat ini  sangat memprihatinkan kedepan. Jika hal itu tidak ditangani secara serius  mulai dari sekarang nasib masyarakat Papua akan menjadi tidak jelas. Langkah yang paling tepat  untuk memenuhi hal tersebut  diatas adalah  membangun sistem ekonomi yang berbasis lokal. Sistem  perekonomian yang diwariskan atau diletakan oleh para pendiri negara ini sangat baik untuk dipraktekan di Indonesia. Namun dalam mengaplikasikannya kurang diperhatikan. Sistem ekonomi tersebut  mencanangkan bahwa pembangunan ekonomi mulai dibangun dari desa ke kota  artinya masyarakat  sebagai subjek pembangunan  bukan objek. Program pemerintah tersebut di Papua tidak terlihat sama sekali ciri-ciri sistem pembangunan tersebut.
Pembanguanan perekonomian rakyat Papua harus membangun mulai dari setiap daerah berdasarkan potensi yang dimiliki oleh daerah. Karena  antar daerah memiliki potensi yang berbeda-beda dan  separuh dari jumlah  penduduk yang ada  berada di daerah pedesaan  yang secara geogerafisnya pun berbeda. Sebab  di daerah pedesaan inilah  masyarakat Papua bertransaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan hidup. Untuk mengembangkan  perekonomian disetiap daerah, perlu membentuk suatu wadah  untuk menyelenggarakan atau melangsungkan kegiatan perekonomi rakyat. Demi memperlancar kegiatan tersebut  bentuk usaha yang paling baik adalah membangun koperasi yang mendapatkan pengawasan langsung dari pemerintah daerah provinsi. “Potensi daerah di setiap kabupaten dan kota  harus mendapat perhatian yang serius dari pemerintah  dalam hal pemberdayaan  produk local menjadikan sebagai produk unggulan ”. (Socrates,2007:2890).  
Sistem ekonomi lokal merupakan  sistem ekonomi yang dijalankan oleh bersama untuk memenuhi kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang bisa ditempuh sejak dahulu oleh nenek moyang. Perangkat ekonomi seperti ini perlu diberlakukan di Papua, sebab sebagian besar penduduk masih menganut sistem dan nilai sosial yang telah dipraktekan sejak jaman dahulu. Barang kali membuat kebijakan seperti ini dapat membantu masyarakat dalam pengembangan dan memperbaiki kehidupan ekonomi mereka. Kemungkinan membuat sistem seperti ini, masyarakat dipermudah untuk  memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat itu sendiri. Dalam pemberlakuan sistem seperti ini tugas pemerintah adalah  harus dipersempit yaitu memberikan perlindungan  dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain berapa pun  yang diproduksi  harus diberikan kesempatan kepada masyarakat. Seiring dengan pergantian waktu sistem seperti ini sudah  mulai ditinggalkan dan dianggap sebagai sistem ekonomi tradisional. Namun yang perlu ditekankan disini adalah bukan memandang dari  segi  penerapan sistemnya tetapi lebih pada mengadobsi nilai-nilai positif  yang telah dipraktekan didalam sistem tersebut. Kemudian nilai-nilai tersebut diaplikasikan kedalam sistem dan cara yang tepat  saat ini. Sistem ekonomi yang sesuai dengan iklim Papua, masyarakat mungkin ingin membangun sistem ekonomi yang sesuai dengan cita-cita konsumsi bersama.  Sebab sistem ekonomi ini berakar dari pada nilai universal yang dianut oleh nenek moyang  orang  Papua sejak dahulu. Dasar perekonomian yang sesuai dengan cita-cita konsumsi bersama tersebut lebih  pantas jika dibuat dalam suatu bentuk badan usaha  seperti koperasi. Membandingkan  pandangan Socrates diatas  setiap daerah kabupaten dan kota di Papua perlu melakukan pengadaan ajang-ajang tertentu untuk dapat mengumpulkan masyarakat untuk dibina dan diberikan keterampilan  mengenai upaya-upaya tepat untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi yang dimiliki oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan keahlian. Pengadaan kegiatan seperti ini harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Sebab  keterlibatan pemerintah dalam upaya semacam  ini memberikan nilai positif.  
Untuk menjawab segala persoalan yang ditegaskan diatas upaya-upaya yang boleh  dilakukan oleh pemerintah lokal Papua adalah  medirikan  koperasi  yang bentuk dan jenis usahanya sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh setiap daerah. Koperasi tersebut harus didirikan berdasrkan sistem dan nilai sosial yang   diyakini oleh masyarakat, kemudian  yang  perlu  ditekankan didalam perinsip koperasi tersebut  adalah usaha bersama atas dasar  konsumsi bersama (berkerja sama untuk memenuhi kebutuhan financial). Selain itu nilai yang perlu diperhatikan adalah nilai kasih (berwatak social). Dalam perkembanganya,  koperasi ini diharapkan berfungsi sebagai suatu wadah yang tepat untuk melangsungkan  sekaligus  menyelenggarakan  kegiatan perekonomian rakyat lokal. Demi memperlancar kegiatan koperasi tersebut  pemerintah dapat melakukan  pengawasan secara langsung  setiap penyelenggaraan kegiatan koperasi  dengan mengutamakan   kesejahteraan dan memperbaiki taraf hidup ekonomi rakyat Papua.   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapa saja yang mengunjungi blog ini silakan menambahkan komentar demi pengembangan blog ini.