Kamis, 15 Maret 2012

sebuah Refleksi atas Keanikan BBM & TDL

Meningkatkan kebutuhan hidup masyarakat saat ini  semakin sulit.  hal ini diakibatkan oleh kebijakan pemerintah dalam hal menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan rencana menaikan tarif dasar listrik pada bulan mei mendatang. keanikan 500 rupiha pun semakin terasa oleh masyarakat. apa lagi tahun ini rencana menaikan BBM berkisar antara 1000 sampai dengan 2000. tentu hal memberatkan bagi masyarakat yang memiliki penghasilan yang pas-pasan  alias jauh dibawa upah minimum yang berlaku di setiap wilayah.
 belum ada kenaikan saja masyrakat sudah tidak mampu mememnuhi kebutuhan primer. seperti apa  kondisi masyrakat nantinya bila terjadi kenaikan   tarif BBM. kita semua berharap semua bisa berjalan dengan baik. setiap media  atau para pengusaha saat ini sedang membicarakan rencana kenaikan  tarif dasar listrik maupun BBM. mereka sangat mengkwhatirkan bila pemerintah menaikan  secara bersamaan  dalam jangka waktu yang mepet menaikan kedua tarif maka sangat merugikan bagi pihak pengelola industri maupun masyrakat sebagai konsumen akhir.
bila kenaikan tarif dasar listrik  terjadi  maka, banyak industri yang berhenti  melakukan aktivitas operasinya. bila kegiatan operasinya berhenti  produksinya akan berkurang dan otomatis haraga barang  pun melambung tinggi. dilain pihak, pihak industri bisa memecat karyawan yang pada akhirnya meningkatkan pengangguran di negeri ini.
keanikan tarif dasar listrik dapat juga mengakibatkan pada peningkatan pengeluaran operasional perusahaan.bila pengeluaran lebih banyak  dari pada pemasukan yang pada akhirnya perusaaan menderita rugi. semua lini usaha yang dibutuhkan adalah memerperoleh keuntungan. bila kondisi perusahaan mengalami kerugiaan secara terus menrus berakibat pada pembubaran atau koleps.
masyrakat miskin sangat besar di negeri ini, sehingga berapa pun kenaikan tarif BBm akan sangat berpengaruh besar terhadap kegiatan pemenuhan kebutuhan  terutama kebutuhan primernya. konsisdi eknomomi normal saja suda sangat kesulitan untuk untuk memmnuhi kebutuhsan sehari-harinya. tingakat kesejahteraan masyrakat pun masih sangat rendah oleh karena itu setiap pengambil kebijakan perlu memperhatikan kondisi masyarakat yang sedang merayap bagaimana cara inggin keluar dari segala permasalahan yang ada?.  pengambil kebijakan perlu membedakan atara kepentingan politik dengan kepentingan masyrakat. menurut saya sebagian pengambil kebijakan selalu mengutamakan situasi global. perkembangan global kita tidak bisa menghindari dan kita tetap harus mengikuti situasi global. dilihat dari rana global boleh saja  mengambil kebijakan yang pantas  sesuai dengan tuntutan  yang ada. namun harus diperhatikan bahwa  siapa yang menghadapi langsung dari setiap keputusan yang diambil?. tentu saja  masyrakat. Di negeri ini kelompok masyarakat yang dominan adalah kelompok -kelompok ekonomi lemah dalam artian kelompok menengah ke bawah. setiap kebijakkan yang diambil itu tentu  memberikan dampak pada kelompok -kelompok ekonomi lemah tesebut. oleh karena itu, tugas utama bagi pengambil kebijakan adalah mampu mengenali dan membedakan serta merespon dengan cepat apakah keputusan yang diambil  memberikan  dampak baik kepada kehidupan masyrakat yang paling bawa?. mengingat negara ini sudah termasuk salah satu negera yang diperhitungan di dunia dari beberapa aspek dan terlibat dalam beberapa organisasi terpenting dunia sehingga setiap mengambil kebijakan dalam situasi tekanan global. saat ini misalanya tejadi kenaikan tarif dasar listriik dan BBM karena krisis yang terjadi  beberapa negara di Eropa dan pengaruh dolar terhadap minyak dunia. para pembuat kebijakan bisa saja menaikan  BBM dan TDL tetapi harus mempersiapkan langkah-langkah konkrit untuk menangani dampak dari pada keputusan yang telah diambil. 
saat ini sudah ada program dari pemerintah misalanya BLT(Bantuan Langsung  Tunai).  program tersebut dalam realisasinya ternyata semakin menyengsarakan rakyat. misalnya Ingin mengambil 100.000 saja mengantri sepanjang hari tanpa mengenal capeh. apakah kondisi seperti ini yang diharapkan? tentu tidak. berdasarkan pengalaman yang ada itu. pemerintah atau siapa pun lebih berpikir  penyelenggaraan program yang bukan membuat masyarakat menunggu kapan menerima uang tetapi lebih berpikir bagaiman saya bekerja.  semoga saja bisa membuat program yang mampu membangkitkan semangat kerja masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

siapa saja yang mengunjungi blog ini silakan menambahkan komentar demi pengembangan blog ini.